Pages

Subscribe:

Labels

Saturday, December 31, 2011

Mencoba Roket Mungil Karya John Cooper Work



JAKARTA, KOMPAS.com - Diantara sederet produk Mini Cooper, BMW Group Indonesia menyediakan varian tercepatnya, John Cooper Works (JCW). Dibanding lainnya JCW menjual performa yang lebih untuk penggila kecepatan. Kompas.com mendapat kesempatan untuk mencoba berkeliling kota dan melakukan prosesi foto di area Bukit Sentul varian yang dijual Rp679 juta off the road ini.

Jika melihat secara bentuk, memang tidak ada tampilan khusus yang menyertai JCW. hanya beberapa pernik aksesoris sebagai identitas produk seperti logo JCW yang terletak di lubang angin bemper depan, tailgate dan pinggiran pintu bagian dalam. Garis merah pada bagian pinggir bodi menyiratkan produk yang memang memiliki DNA balap.

Mesin
Dibanding dengan varian lain, tenaga JCW lebih besar dibanding saudaranya yang hanya bisa menghembuskan 184 PS. Sedangkan varian ini sudah melalui racikan John Cooper sehingga meningkat menjadi 211 PS atau lebih besar 27 PS. Selain itu torsi yang dimiliki mobil mungil ini sebesar 280 Nm pada 5.700 rpm. Jadi dapat Anda bayangkan sensasi mengemudikan mobil kecil dengan tenaga milik BMW 325i.

Benar saja sensasi tersebut mulai terasa saat mesin diaktifkan, deruman mesin dengan tambahan turbo ganda dan knalpot bersuara nge"bass" membuat kaki ingin segera menginjak pedal gas. Melihat tuas persnelling manual, hati cukup ciut membayangkan kemacetan kota yang cukup parah. Untungnya tekanan pedal kopling yang dimiliki tidak keras seperti produk mobil sport kebanyakan, sehingga mengurangi penderitaan saat melintas di kemacetan. Selain itu khas "ndut-ndutan" mobil sport juga tidak terasa pada JCW.

Baru bisa merasakan peforma aslinya saat mulai masuk jalan tol Jagorawi. Lepas kawasan Taman Mini, jalan terlihat agak kosong dan memungkinkan untuk melakukan akselerasi. Meski pada posisi gigi 2 dan kecepatan 40 km/jam, begitu pedal gas di tekan hingga mentok, mesin langsung merespon denga sigap. Nyaris tidak ada efek lag (keterlambatan respon tenaga akibat penggunaan turbo). Dalam waktu beberapa detik spidometer sudah menyentuh 180 km/jam. Sebuah bukti yang cukup menguatkan atas klaim pihak Mini atas hasil tes 0 - 100 km/jam dalam waktu 6,5 detik. Mengingat larangan lalu lintas mengenai kecepatan maksimum, laju mobil pun dikurangi hingga batas wajar.

Akselerasi tanggung untuk menyusul kendaraan juga dirasa cukup responsif, dan sayup - sayup terdengar seperti ada letupan kecil yang keluar dari knalpot. Kondisi ini mengingatkan saat mencoba mobil balap bermesin turbo yang sudah menggunakan Anti-Lag System (ALS). Alat yang befungsi menjaga suntikan tenaga pasca deselerasi yang kerap memiliki jeda untuk merespon tenaga pada mesin yang menggunakan turbo. Kalau Anda pernah menonton film Italian Job, ada percikan api yang keluar dari knalpot saat aksi kejar-kejar di kanal.

Stabilitas
Asyiknya lagi saat melakukan aksi menyusul atau berpindah jalur, stabilitas yang dimiliki JCW tergolong baik. Secara visual dapat dilihat seperti aksi kebut-kebutan di dalam kota oleh Mark Wahlberg dan kawan-kawannya. Tidak ada pergeseran bodi yang berlebihan. Begitu pula saat melakukan manuver di tikungan cepat. Feeling mengemudi pun dapat terkendali dengan baik karena presisi setir yang juga cukup sensitif.

Konsekuensinya, ketika stabilitas dan handling memiliki performa yang baik maka kenyamanan sedikit harus dikorbankan. Hal tersebut merupakan efek penggunaan suspensi medium hard yang menimbulkan efek rigid saat melewati jalan bergelombang. Begitu pula saat melintas di jalan yang konturnya agak rusak.

0 comments:

Post a Comment